REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mendesak Israel dan Palestina agar memperpanjang pembicaraan perdamaian mereka melebihi kerangka waktu sembilan bulan guna menghindari kegagalan yang mungkin terjadi, kata saluran berita Israel Channel 1, Jumat malam (6/12).
Menurut laporan itu, Kerry menyampaikan saran tersebut di tengah kesulitan yang meningkat yang dihadapi oleh perundingan tersebut. Menurut laporan Xinhua yang dikutip Sabtu (7/12), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperlihatkan posisi yang tak bisa dijembatani.
Meskipun Netanyahu berkeras mengenai pos keamanan di pinggiran Tepi Barat Sungai Jordan guna menghadapi ancaman terhadap Israel, Abbas menentang penggelaran pasukan Israel di tanah yang dirancang untuk negara masa depan Palestina.
Namun, laporan tersebut mengatakan diplomat senior AS itu memperlihatkan optimisme pada akhir kunjungannya ke Israel. Kerry mengatakan, "Israel dan Palestina makin dekat ke kesepakatan perdamaian dibandingkan dengan kondisi mereka selama bertahun-tahun."