REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping turut memberika pernyataan resmi terkait meninggalnya mantan Presiden Afrika Selatan, Nelsin Mandela.
Ia mengatakan mantan Mandela adalah tokoh pejuang kemanusiaan yang akan selalu dikenang, khususnya oleh masyarakat China. "Kami juga akan selalu mengenang upaya luar biasa Mandela dalam menjalin hubungan baik antara Cina dan Afrika Selatan,'' katanya di Beijing, Jumat (6/12).
Presiden Xi Jinping menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Mandela, atas nama pribadi, partai dan rakyat Cina, melalui sambungan telpon kepada Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Sementara itu, beberapa karangan bunga kecil tampak diletakkan di depan Kedutaan Besar Afrika Selatan di Beijing. Tampak pula poster bergambar Mandela dan pesan kemanusiannya.
Nelson Mandela, yang ikut dalam perjuangan antiapartheid dan mantan Presiden Afrika Selatan, meninggal pada usia 95 tahun, Kamis (5/12) malam waktu setempat atau Jumat (6/12) pagi waktu Indonesia.
Mandela adalah presiden pertama berkulit hitam Afrika Selatan. Sebelum membuat sejarah itu, ia melewatkan 27 tahun hidupnya di penjara.
Pada September 2013, Mandela meninggalkan rumah sakit di Johannesburg setelah tiga bulan menjalani perawatan intensif untuk infeksi paru dan sempat dinyatakan kritis.
Kondisi kesehatan Mandela dikabarkan kembali memburuk karena komplikasi infeksi tersebut. Ia meninggal ditemani keluarganya.
Berita duka itu diumumkan langsung Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma melalui jaringan televisi setempat. Dengan emosional, Zuma mengumumkan, "Bangsa kami kehilangan putra terbaiknya."