Sabtu 07 Dec 2013 19:36 WIB

Masuk Grup Neraka, Italia dan Inggris Khawatirkan Hal Lain

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Mansyur Faqih
Cesare Prandelli
Foto: Reuters
Cesare Prandelli

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANIERO -- Hasil pengundian grup putaran final Piala Dunia 2014 menampilkan grup D sebagai 'grup neraka'. Tidak tanggung-tanggung, tiga mantan juara dunia berkumpul di grup D, yaitu Italia, Uruguay, dan Inggris. 

Namun, kekhawatiran terbesar justru bukan datang dari lawan yang akan mereka hadapi. Tapi kondisi cuaca dan iklim yang bakal dihadapi oleh para kontestan grup D. Terutama yang berasal dari daratan Eropa.

Kekhawatiran ini diungkapkan langung oleh pelatih asal Italia, Cesare Prandelli. Mengaku tidak gentar meski bergabung bersama Inggris dan Uruguay, Prandelli justru khawatir dengan kondisi iklim dan cuaca di kota tempat mereka bakal berlaga. 

"Masalah utamanya bukan pada lawan yang akan kami hadapi. Tapi pada panasnya kondisi cuaca di kota penyelenggara. Kami harus bersiap dengan kondisi maksimal dan datang dengan 23 pemain. Jika kami datang dengan persiapan yang matang, maka kami bisa meraih hasil bagus," kata Prandelli di Sky Sports.

Kekhawatiran Prandelli cukup beralasan. Hampir semua laga di grup D memang akan digelar di bagian utara Brasil. Lantaran berada di dekat garis khatulistiwa, wilayah utara Brasil memang lebih panas ketimbang selatan. Salah satunya adalah kota Manaus, tempat digelarnya partai kedua grup D, Italia kontra Inggris. 

Manaus merupakan ibu kota negara bagian Amazonia yang terletak di paling ujung utara Brasil. Wilayah ini memang dikenal memiliki musim panas sepanjang tahun. Meski saat gelaran Piala Dunia 2014 Brasil akan mengalami musim dingin. Tapi kondisi di Manaus tidak akan banyak berubah. Hampir setiap tahun rata-rata suhu di Manaus berkisar 30 hingga 34 derajat celcius.

Dengan suhu yang panas dan kelembapan cukup tinggi jelas jadi masalah tersendiri buat para pemain asal Eropa yang memang lebih terbiasa berlaga di suhu dingin. Tidak hanya Prandelli, kekhawatiran ini juga diungkapkan oleh pelatih Inggris, Roy Hodgson. 

Ekspelatih Liverpool itu sebenarnya berharap the Three Lions tidak berlaga di Manaus dan lebih memilih bermain di Porto Allegre. Bahkan, kondisi cuaca ini, bisa memengaruhi kiprah Inggris di Piala Dunia 2014. 

"Kondisi cuaca di Manaus akan menyulitkan semua orang, termasuk para pemain dari Amerika Selatan. Sementara buat para pemain Eropa Utara, kondisinya bisa lebih berat lagi. Jika kamu ingin memliki peluang lebih besar untuk lolos ke babak selanjutnya, kamu seharusnya bermain di iklim yang lebih bersahabat," tutur Hodgson seperti dikutip The Guardian.

Untuk menyiasati kondisi ini, Hodgson sempat mengutarakan niatnya untuk meminta jeda istirahat buat pemainnya untuk minum selain dari jeda pergantian babak. Hodgson yakin, timnas Italia juga akan mendukung saran ini. "Ide jeda untuk minum ini sudah ada sebelumnya, tepatnya pada gelaran Piala Dunia 1994, dan kami ingin kembali ingin hal itu diterapkan," ujar Hodgson

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement