Ahad 08 Dec 2013 10:29 WIB

Keberadaan TKI Alternatif Atasi Pengangguran

Sebanyak 110 tenaga kerja Indonesia (TKI) bersiap untuk diberangkatkan ke Korea Selatan, Ciracas, Jakarta, Senin (7/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sebanyak 110 tenaga kerja Indonesia (TKI) bersiap untuk diberangkatkan ke Korea Selatan, Ciracas, Jakarta, Senin (7/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Novariyanti Yusuf, menyatakan keberadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri merupakan alternatif solusi mengatasi pengangguran.

"Meskipun bekerja menjadi TKI bukan pilihan terbaik, tetapi mereka membantu mengatasi pengangguran di tengah tingginya angka tenaga kerja produktif serta minimnya lapangan kerja di dalam negeri," kata Novariyanti pada Sosialisasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI di Kabupaten Blitar, Jatim, Sabtu malam (8/12).

Surat elektronik dari Direktorat Sosialisasi BNP2TKI menyebutkan sosialisasi dikemas melalui pementasan seni tradisional Gebyar TKI 2013 bertema "Bersama TKI Membangun Negeri" yang dihadiri ribuan warga yang memadati Lapangan Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggoh, Kabupaten Kediri.

Data dari BNP2TKI menunjukkan terdapat sekitar enam juta orang. Nova mengungkapkan bekerja ke luar negeri bukan semata karena faktor ekonomi.

"Banyak yang bekerja ke luar negeri karena ingin mencari pengalaman, ingin tahu dunia luar, dan kesempatan itu terbuka melalui BNP2TKI,'' katanya. ''Oleh karena itu, BNP2TKI harus memfasilitasi dengan baik.''

Ia mengingatkan masyarakat tidak melihat kesempatan kerja ke luar negeri dari sisi keuntungan ekonomis saja, tetapi juga melihat risiko yang bisa timbul seperti risiko terjerat jaringan narkoba, terancam hukuman mati serta ketidakharmonisan keluarga yang ditinggal di rumah.

"Terus terang saya lebih suka kalau masyarakat menjadi transmigran karena dengan transmigrasi orang berangkat bersama keluarga dan mendapat dukungan keluarga," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement