REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) memberikan dana Rp1 miliar kepada Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) yang digunakan untuk pengembangan program pemberdayaan kelompok perempuan usaha kecil.
"Kami memiliki komitmen untuk meningkatkan daya saing perempuan prasejahtera yang produktif dengan program pemberdayaan ekonomi perempuan melalui micro financing," kata Presiden Direktur BII Taswin Zakaria dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (9/12).
Taswin menturkan, dana tersebut akan disebar melalui 29 Lembaga Keuangan Perempuan (LKP), yang tersebar di lima wilayah Indonesia, yakni Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Pada tahun pertama, dana bergulir akan disalurkan kepada 15 LKP dengan jumlah anggota lebih dari 3.000 perempuan prasejahtera.
Ia berharap, dengan program pemberdayaan ekonomi perempuan melalui micro financing, dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan mendorong perempuan prasejahtera mendapatkan penghasilan yang lebih baik, meningkatkan pengetahuan dan kualitas sumber daya manusia, serta menyiapkan perempuan menjadi komunitas yang bankable.
"Program CSR ini juga sejalan dengan program financial inclusion, yang tengah giat difasilitasi Bank Indonesia dengan tujuan mulia untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap institusi keuangan, termasuk perbankan," ujarnya.
Melalui program itu, lanjutnya, diharapkan institusi keuangan, khususnya perbankan, juga dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan produktivitas perempuan pelaku ekonomi mikro.