Senin 09 Dec 2013 16:12 WIB

KPK Bangun Rutan Berkapasitas 50 Tahanan di Gedung Baru

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Karta Raharja Ucu
Empat model baju tahanan KPK yang diluncurkan lembaga pimpinan Abraham Samad itu. Baju tahanan itu diklaim mampu melahirkan efek jera kepada pemakainya.
Empat model baju tahanan KPK yang diluncurkan lembaga pimpinan Abraham Samad itu. Baju tahanan itu diklaim mampu melahirkan efek jera kepada pemakainya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPK membangun rumah tahanan untuk tersangka korupsi berkapasitas 50 orang, 40 untuk tahanan pria dan 10 untuk tahanan wanita di dalam gedung yang baru dibangun.

Selain rutan, di dalam gedung yang dinamakan Gedung Integritas Kebangsaan dan Kepedulian itu akan dibangun teater untuk keperluan pencegahan korupsi, seperti pemutaran film tentang antikorupsi.

Bertepatan Hari Anti Korupsi setiap 9 September 2013, KPK melakukan peresmian pemancangan tiang pertama (ground breaking) di Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan. Bagian barat gedung baru itu menghadap Jalan Pedurenan, bagian timur menghadap Jalan Gembira, dan bagian utara gedung menghadap Hotel Royal Kuningan, sedangkan bagian selatannya menghadap Menara Imperium. Jalan Pedurenan merupakan jalan yang bersisian dengan Kali yang berada di sisi Jalan HR Rasuna Said.

Dalam maketnya, gedung baru KPK itu bakal berdiri di atas lahan seluas 8.381 meter persegi pada tahap pertama. Namun, ada sisa lahan yang belum dibebaskan akan dibangun pada tahap selanjutnya.

Dua gedung utama bakal berdiri. Gedung pertama setinggi 16 lantai dengan dua lantai 'basement' yang difungsikan sebagai lahan parkir dengan kapasitas 280 unit kendaraan. Gedung ini akan dicat berwarna merah dan putih layaknya bendera RI. Di lantai tiga gedung ini juga akan dibangun semacam kantin atau kafetaria yang terlihat dalam maket dengan kantin yang berada di 'out door'. Sedangkan satu gedung kedua terdiri dari beberapa lantai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement