Senin 09 Dec 2013 19:20 WIB

Menperin: Inalum Akan Jadi Perusahaan Andalan Indonesia

Rep: Nora Azizah/ Red: Dewi Mardiani
Menperin MS Hidayat
Foto: Antara
Menperin MS Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) hari ini resmi menjadi milik Indonesia, Senin (9/12). Penandatangan Perjanjian Pengakhiran Master Agreement Proyek Asahan dan Pengalihan atas Seluruh Saham sudah dilakukan. PT Nippon Asahan Aluminium Co Ltd milik Jepang memberikan perusahaan tersebut pada pemerintah Indonesia.

"Inalum sudah menjadi milik pemerintah Indonesia mulai saat ini," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, saat konferensi pers di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Barat.

Hidayat menyatakan, penandatanganan ini selain mengakhiri perjanjian, juga menetapkan dan mengesahkan besaran harga ganti rugi. Dalam pengelolaannya akan nantinya dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Inalum akan menjadi perusahaan andalan bagi Indonesia. Saat ini statusnya masih menjadi produsen aluminium terbesar di Asia Tenggara. Kapasitas produksinya bisa mencapai 225 ribu ton aluminium ingot per tahun. Produksi menggunakan sumber listrik yang berasa dari PLTA Asahan II dengan kapasitas terpasang 604 megawatt.

Ini merupakan langkah besar bagi Indonesia. Berani mengambil sebuah perusahaan hasil kerja sama yang sudah berjalan sampai 30 tahun. PT Inalum secara profesional akan dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Langkah pertama Inalum ke depan diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri.

Meski sudah memutuskan kontrak kerja sama namun tidak menutup kemungkinan Jepang akan tetap membeli produksi Inalum. "Kami akan jual hasil produksi ke Jepang dengan harga yang disepakati," jelas Hidayat. Sebelumnya Jepang mendapatkan harga khusus dalam membeli produk. Kali ini harus mengikuti harga pasar. Namun prioritas produksi tetap akan memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.

Penyelesaian administrasi dan pembayaran, serta hal lainnya akan dilakukan Indonesia dan Jepang secepatnya. Untuk hal ini Kementerian Keuangan yang akan berperan. Rencana pada 19 Desember sudah akan diselesaikan. Setelahnya, barulah akan dibuat penetapan jajaran Direksi. Nama Efendi Sirait yang saat ini menjabat sebagai Ketua Otorita Asahan disebut menjadi salah satu kandidat menduduki bangku Direksi. "Kami belum membahasnya lebih jauh," kata Hidayat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement