REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paramedis di RSUP Fatmawati saat ini masih menangani para korban kecelakaan maut yang melibatkan sebuah truk tangki dan KA Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang di Bintaro, Tangerang Selatan, siang tadi.
Mereka mengatakan telah mengambil beberapa tindakan yang diperlukan terhadap pasien-pasien tersebut sesuai prosedur.
Spesialis anestesi RSUP Fatmawati, dr Andi Taqwa menuturkan, ada sepuluh korban kecelakaan KRL Bintaro hari ini yang dievakuasi ke RS tersebut. Sebanyak enam orang di antaranya didiagnosis menderita luka bakar atau combustio, sedangkan empat lainnya mengalami trauma tumpul ringan.
Dari enam korban luka bakar itu, dua di antaranya dalam kondisi sangat berat dan serius. Mereka adalah Natali (23 tahun) yang mengalami luka bakar 70 persen, dan Betty Ariyani (56) dengan luka bakar 60 persen.
"Natali kini masih menjalani perawatan di ruang ICU. Sementara Betty ditempatkan di ruangan khusus untuk persiapan amputasi," ujar dr Andi kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/12) malam.
Spesialis bedah plastik RSUP Fatmawati, dr Brevitra Janesa Bismedi menjelaskan, Betty harus menjalani amputasi lantaran salah satu lengannya mengalami karbonisasi alias hangus terbakar.
"Untuk itu, kami sudah minta persetujuan dari keluarga yang bersangkutan, dan sekarang kami tengah melakukan persiapan untuk tindakan (amputasi) tersebut," tuturnya.
Selain Natali dan Betty, empat korban luka bakar lainnya telah dikirim ke ruang rawat inap. Sementara, empat pasien yang mengalami trauma tumpul sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.