REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anies Baswedan selama ini dikenal aktif dalam dunia sosial dan pendidikan, tapi bukan di dunia perpolitikan. Namun, Rektor Universitas Paramadina itu justru tertantang untuk menjadi orang baru. "Justru untuk mengubah ini membutuhkan orang baru," kata Anies, saat menggelar jumpa pers, di Jakarta, Senin (9/12).
Anies pun memperluas gerakannya. Ia mengambil langkah terjun ke dunia politik dan menjadi salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat.
Ia mengatakan, orang yang berpengalaman dalam dunia politik memang pantas menjadi pemimpin. Namun, itu ketika kondisi politik di Indonesia terlepas dari praktik anomali, seperti korupsi. Ia menilai, kondisi berbeda dibutuhkan apabila tempat itu berisikan banyak masalah. "Pengalaman apa yang Anda harapkan muncul dari situ," kata dia.
Karena itu, ujarnya, republik ini membutuhkan orang baru untuk melakukan perubahan. Indonesia memerlukan sosok yang tidak terbebani apa pun untuk bisa mengubah praktik yang ada. "Untuk membongkar dan mengubah praktik yang selama ini ada," ujar dia.
Menurut Anies, jika orang berpengalaman, tetapi bermasalah tetap dipertahankan, maka kerusakan yang ada akan terus langgeng. Karenanya, rakyat harus memotong hal tersebut dan mendorong generasi baru untuk melakukan perubahan. Anies tertantang untuk menjadi bagian baru yang bisa melakukan perubahan itu.
Ia mengatakan, banyak yang mempertanyakan langkahnya untuk masuk ke dunia politik. Namun, ia juga mempertanyakan kenapa justru orang tak bermasalah yang mau terjun jadi dipermasalahkan. Padahal, harus lebih banyak orang tak bermasalah yang masuk ke dalam dunia politik.
"Karena hari ini salah satu masalah besar politik Indonesia, warnanya tak lagi menjadi teladan di rumah-rumah," kata dia.
Anies pun berharap rakyat dapat memberikan dukungan dan kesempatan kepada orang-orang baru. Indonesia juga memerlukan generasi baru untuk bisa melakukan perubahan. Ini yang membuat Anies membuat pilihan untuk mengikuti konvensi Demokrat.
"Saya pilih untuk bukan sekedar mengusulkan ada orang baru. Saya pilih menawarkan diri dan siap menjadi orang baru itu," ujar dia.
Bertarung dalam konvensi, Anies mengusung jargon 'turun tangan'. Ia ingin mengajak orang yang peduli terhadap negara untuk bersama membangun ke arah yang lebih baik. Ia juga membuat 'gerakan turun tangan' untuk membuka kesempatan bagi orang yang ingin mengambil bagian.