REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- Jenazah masinis Commuter Line 1131, Darman Prasetyo (25) akan dimakamkan di tempat kelahirannya, Desa Jenar Wetan, Kecamatan Puwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Namun keluarga belum mendapat kepastian kapan jenazah akan sampai Purworejo untuk dimakamkan.
"Saya sudah takziah, tapi belum ada kepastian kapan dimakamkan. Kemungkinan sore," kata Camat Puwodadi, Sukisyanto kepada Republika di Purworejo, Selasa (10/12).
Darman Prasetyo merupakan anak ketiga pasangan Suroto (60) dan Suratmi (56) warga RT 03, RW 03 Desa Jenar Wetan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Suroto mengaku tidak mengetahui ada kecelakaan kereta api dari televisi, namun tidak mengira jika kecelakaan itu merenggut jiwa anaknya.
Namun setelah terjadi Suroto dan Suratmi mengaku ada perasaan tidak enak. Karena itu, ia mencari tahu keberadaan Darman dari keluarga di Jakarta. Ternyata Darman menjadi korban dari tabrakan itu.
Mereka semakin yakin setelah mendapat pemberitahuan resmi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Suroto mengaku mendapat firasat mimpi sebagian tubuhnya terbakar dua hari sebelum kejadian.
Darman Prasetyo bekerja di PT KAI sejak tahun 2008. Terakhir bertugas sebagai masinis kereta api listrik commuter line 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang.
Menurut Suroto yang juga Kepala Desa Jenar Wetan, Darman Prasetyo merupakan anak yang pandai, sopan, ramah dan penurut. Darman meninggalkan seorang istri, Riza Lastiana (22) dan seorang putra Fariz Saifullah (2). Mereka tinggal di Jalan Flores Baru 4 Pondok Martoloyo Tegal, Jawa Tengah.