Selasa 10 Dec 2013 11:07 WIB

Disindir Mirip Kodok, Nasdem Sebut Dipo Alam Provokator

Akbar Faisal
Foto: Antara
Akbar Faisal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem enggan mengomentari pernyataan Seskab Dipo Alam yang menganalogikan capres pemilik televisi seperti kodok bangkong. Dikatakan, sebagai seorang pejabat negara, Dipo tidak memiliki etika yang baik.  

Ketua DPP Partai Nasdem Akbar Faizal menilai, Dipo merupakan orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun performa dan kinerjanya jauh dari baik dibanding kementerian lainnya. 

Penilaian itu ia dapat ketika masih menjabat sebagai anggota Komisi II DPR yang bermitra dengan sekretariat negara. "Banyak pernyataan Pak Dipo yang lebih mirip mirip provokator ketimbang seorang pejabat publik. Apalagi orang dekat presiden," kata Akbar kepada ROL, Selasa (10/12).

Padahal, ujarnya, presiden selalu meminta agar menteri dan politisi mendahulukan etika publik. Namun, Dipo sebagai orang dekat presiden justru melakukan hal yang sebaliknya. 

"Kita lupakan saja orang ini. Sebab kita tahu sedang berhadapan dengan pejabat yang seperti apa. Tidak penting banget," paparnya.

Sebelumnya, Dipo menyatakan dukungannya terhadap teguran yang dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap enam stasiun televisi yang dianggap tak proporsional dalam menyiarkan berita politik. Enam stasiun itu yakni RCTI, MNCTV, Global TV, ANTV, TV One, dan Metro TV. 

Dipo menilai, para pemilik stasiun TV seperti itu lebih mementingkan modus politik dalam memilih berita yang ditayangkan. 

"Elektibiltas partai dan pencapresannya kecil, tapi karena punya TV gaung politiknya bak kodok bangkong gelembungkan tenggorokannya," sindir Dipo sembari meyakini, aksi itu justru akan mengempiskan partai mereka sendiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement