Selasa 10 Dec 2013 12:07 WIB

Keras Persaingan Anis Matta-Hidayat Nur Wahid

 Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang  baru terpilih Anis Matta berjabat tangan dengan Anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nurwahid saat konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2).   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru terpilih Anis Matta berjabat tangan dengan Anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nurwahid saat konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta bersaing keras dengan Ketua Fraksi DPR PKS Hidayat Nurwahid dalam Pemilu Raya (Pemira) PKS. Hidayat menguasai sebagian Jawa sementara Anies merajai luar Jawa.

Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini mengatakan dari 22 kandidat calon presiden yang diusung PKS, hanya Anis dan Hidayat yang paling besar dukungannya. ''Pak Hidayat menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur,'' kata Jazuli, kepada Republika Online, Selasa (10/12). Hanya Jawa Barat saja yang dimenangi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Sementara untuk Indonesia Timur, sebagian besar Sulawesi, dan Sumatra dikuasai pendukung Anis Matta. Dari lima provinsi di Sulawesi, hanya Sulawesi Utara saja yang dimenangi Hidayat.

Hasil Pemira PKS ini, menurut Jazuli, selanjutnya akan diserahkan ke Lembaga Pelaksana Penokohan Kader (LPPK). Dalam waktu tiga minggu ke depan, Pihak LPPK akan merekomendasikan sekitar tiga hingga lima nama untuk direkomendasikan ke Majelis SYuro PKS. ''Mereka yang akan menentukan siapa yang akan kita jadikan capres dari PKS,'' papar Jazuli. Diharapkan pada akhir Desember 2013 sudah nama yang ditetapkan Majelis Syuro PKS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement