Selasa 10 Dec 2013 12:51 WIB

'Berhati-hatilah, Dahulukan Kereta Api'

Rep: Nurhamidah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Perlintasan Kereta Api.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Perlintasan Kereta Api. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Pihak Stasiun Serpong menyatakan kepada setiap pengendara yang akan melintas pada setiap perbatasan harus selalu mengutamakan perjalanan kereta. Hal itu karena penyebab kecelakaan yang melibatkan kereta akibat faktor eksternal.

Wakil Kepala Stasiun Serpong, Dede Drajat Juarsa mengungkapkan sejauh ini setiap perlintasan resmi sudah dilengkapi sarana yang layak. Hanya saja untuk setiap perlintasan liar atau perlintasan tikus kebanyakan tanpa pengamanan yang layak.

“Berhati-hatilah, dahulukan kereta api sesuai undang-undang demi keselamatan pengendara sendiri,” ujarnya pada Republika, Selasa (10/12).

Ia menuturkan pada jalur Serpong – Tanah Abang terdapat beberapa jalur perlintasan tikus. Hanya saja jumlahnya belum bisa dipastikan sampai sekarang.

Untuk setiap perlintasan liar seharusnya menjadi kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat atau bahkan pusat. Ia mengaku meskipun setiap perlintasan resmi sudah dilengkapi sistem pengamanan yang laya,  tetap saja kesadaran setiap masyarakat maupun pengendara menjadi yang paling utama.

“Kejadian kecelakaan selalu akibat faktor eksternal seperti penerobosan oleh pengendara. Kalau dari faktor internal selalu kita upayakan nol kecelakaan,” ungkapnya.

Sementara dari faktor internal sudah berupaya untuk selalu waspada pada setiap perjalanan. Salah satunya pengecekan rangkaian kereta dan sinyal. Dalam empat tahun ini sudah tidak ditemukan lagi kejadian akibat anjlokan kereta. Selain itu untuk petugas dari pihak kereta merupakan tenaga atau Sumber Daya Manusia (SDM) terlatih.

Ia berharap kepada masyarakat khususnya penumpang kereta agar tetap menggunakan jasa transportasi masal tersebut. Ia meyakini  KAI akan terus berupaya untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang dan berhapa semoga musibah seperti tabrakan kereta dan truk tangki tak terulang lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement