Selasa 10 Dec 2013 15:16 WIB

Prancis: Gerilyawan Bersenjata Tinggalkan Bangui

Red: Didi Purwadi
Warga Afrika Tengah menggelar aksi dukungan kepada Presiden Francois Bozize yang digulingkan gerilyawan Seleka. (file)
Foto: EPA/Serge Dibert
Warga Afrika Tengah menggelar aksi dukungan kepada Presiden Francois Bozize yang digulingkan gerilyawan Seleka. (file)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Sebagian besar kelompok bersenjata telah meninggalkan jalan-jalan kota Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah, Selasa (10/12). Demikian kata militer Prancis setelah operasi untuk menghentikan aksi kekerasan sektarian.

"Tidak ada lagi kelompok-kelompok bersenjata mematroli kota itu," kata juru bicara militer Prancis, Kolonel Gilles Jaron, kepada AFP di Paris setelah operasi perlucutan senjata para geriyawan.

Bangui relatif tenang setelah beberapa hari pertempuran yang melibatkan bekas gerilyawan Seleka di mana hampir 400 orang tewas. Mayat-mayat yang berbau busuk masih berada di beberapa daerah ibu kota.

Sementara Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, meminta masyarakat Republik Afrika Tengah (CAR) tenang dan mendesak pemerintah peralihan menahan mereka yang melakukan kejahatan.