REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU –- Angin puting beliung mulai melanda Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kali ini, angin yang disertai hujan deras dan petir itu menerjang Blok/Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, Senin (9/12) sekitar pukul 22.00 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, tercatat 62 unit rumah warga rusak. Selain itu, 14 unit pabrik bata dan pabrik penggilingan beras pun ambruk dan rata dengan tanah. Puluhan pohon, baik pohon besar maupun kecil, juga tumbang.
Tak hanya itu, empat orang warga juga terluka akibat tertimpa material rumah yang beterbangan tertiup angin. Mereka adalah Dirlam, Yudi, Katiman, dan Karsono. Keempatnya kini sudah kembali ke rumah masing-masing setelah sempat mendapat pengobatan di puskesmas setempat. ‘’Sebelum angin datang, hujan turun dengan deras,’’ ujar seorang warga, Tarwan (29 tahun).
Tarwan menjelaskan, di tengah hujan itu, tiba-tiba warga mendengar suara bergemuruh. Ketika menyadari suara itu berasal dari angin puting beliung, warga langsung keluar dari rumah menyelamatkan diri. ‘’Warga berlarian menyelamatkan diri karena takut tertimpa rumah mau pun pohon yang ambruk,’’ tutur Tarwan.
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Darsi. Dia mengatakan, kondisi saat itu sangat mencekam. Pasalnya, aliran listrik padam sehingga suasana desa menjadi gelap gulita. ‘’Warga mengumandangkan takbir sambil berlarian,’’ kata Darsi.
Kuwu Desa Plosokerep, Supriyadi, menyatakan, sudah melaporkan peristiwa itu ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Indramayu. Dia berharap, ada bantuan untuk perbaikan rumah-rumah warganya yang mengalami kerusakan.