REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan tidak ingin berspekulasi soal siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi tabrakan antara mobil tangki BBM milik PT Pertamina dengan KRL PT Kereta Api Indonesia yang terjadi di Bintaro pada Senin (9/12).
"Untuk penyelidikan masalah ini, ya biarlah ditangani pihak kepolisian," kata Dahlan di Jakarta, Selasa (10/12).
Menurut Dahlan, saat ini masih diselidiki apakah betul penyebab tabrakan ini karena pintu lintasan kereta sudah ditutup, tapi sopir mobil tangki tetap berupaya menerobos.
"Selain itu apakah sang sopir tersebut statusnya merupakan pegawai Pertamina atau outsource dari perusahaan jasa angkutan BBM," ujar Dahlan.
Sebelumnya, muncul spekulasi bahwa penyebab kecelakaan karena ulah sopir yang masih memaksakan untuk melintas padahal KRL sudah berada di jalur kereta.
Sebaliknya, ada juga spekulasi bahwa palang pintu lintasan tidak berfungsi normal atau kembali terbuka karena ada mobil tangki BBM yang sudah terlebih dahulu menerobos.
"Biarlah ini menjadi penelitian. Tinggal tunggu polisi saja untuk olah tempat kejadian perkara," kata Dahlan.
Untuk itu mantan Dirut PT PLN ini minta PT Pertamina dan PT KAI fokus membantu para korban kecelakaan. "Yang juga penting para korban harus ditangani dengan baik," tegas Dahlan.