REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai pelaksana program Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM) dalam pemasangan radio frequency identification (RFID) masih melakukan sejumlah pembenahan terhadap pelayanan pemasangan RFID.
"Sampai detik ini, kami masih melakukan pembenahan. Langkah ini diambil PT INTI untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat, dengan tetap menjalankan pemasangan pada para pendaftar terdahulu," kata Andi Nugroho, Manajer Sosialisasi SMPBBM, Selasa, (10/12).
Andi menjelaskan, kendala yang kerap dihadapi adalah jumlah antara petugas dengan masyarakat yang ingin memasang RFID tidak sepadan.
Program SMPBBM merupakan langkah awal pemerintah bersama masyarakat dalam upaya menjaga konsumsi bahan bakar minyak serta mengawasi penggunaan subsidi bahan bakar minyak, sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Andi menambahkan, untuk itu pihaknya akan segera mengevalusi kinerja agar pemasangan kedepannya lebih baik.
"Setidaknya ada perbaikan-perbaikan khusus seperti perbaikan pelayanan dan antrean," demikian Andi.