REPUBLIKA.CO.ID -- Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa anak anak muda pribumi Aborigin tetap lebih banyak berada dalam sistem penahanan remaja, kendati sebetulnya angka anak muda yang dihukum menurun.
Laporan yang disusun Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia juga meneliti kecenderungan jumlah tahanan anak selama empat tahun terakhir di Australia.
Ditemukan terdapat rata rata antara 900 sampai 1000 remaja dalam tahanan dalam periode tersebut. Angka itu setara dengan sekitar satu dari setiap 3.000 anak muda berusia antara 10 sampai 17 tahun di seluruh Australia.
Tim Beard dari Institut menyampaikan satu dari dua remaja yang ada ditahanan itu adalah dari suku pribumi. "Sesuai tahun-tahun sebelumnya, jumlah remaja pribumi sangat tinggi dibandingkan dengan proporsi relatif dalam populasi mereka,” tutur Beard.
Beard juga mengatakan penurunan substansial dalam jumlah penahanan remaja di Negara Bagian New South Wales, justru berada di belakang angka penurunan jumlah keseluruhan remaja di dalam tahanan.
Meskipun trend secara nasional menurun, Beard menyebut tingkat dan jumlah remaja pribumi dalam tahanan tetap stabil. "Hanya saja angka non-pribumi menurun,” tukasnya.
Kepala eksekutif dari Pelayanan Hukum Aborigin Australia Barat, Dennis Eggington, tidak heran kalau dari sekitar 60 remaja pribumi saat ini dipenjara negara bagian.
"Ini termasuk peraturan perundang-undangan yang secara tidak langsung diskriminatif terhadap warga kami,” lanjut Eggington.
Sementara pemerintah negara bagian dan kawasan territorial bertanggung jawab atas pelaksanaan keadilan, Eggington juga menginginkan Pemerintah Federal Australia harus memberi perhatian pada tingkat kriminalitas pribumi untuk menekan agenda perbedaan.