REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Dua tentara Prancis dilaporkan tewas dalam sebuah pertempuran di Republik Afrika Tengah, Senin (9/12). Ini menjadi kematian pertama pasukan Prancis sejak negara itu mengerahkan 1.600 tentaranya ke Afrika Tengah pada pekan lalu untuk menjalankan operasi yang didukung PBB.
"Presiden Francois Hollande mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas meninggalnya dua orang prajurit kita di Bangui (ibu kota Afrika Tengah), semalam," tulis sebuah pernyataan dari Istana Kepresidenan Prancis seperti dilansir BBC, Selasa (10/12).
Pimpinan Parlemen Prancis, Claude Bartolone mengatakan, dua tentara yang terluka dalam bentrokan dekat Bandara Bangui kemarin itu sempat dilarikan ke unit bedah untuk mendapatkan tindakan pertama. "Namun sayang, nyawa mereka tidak bisa diselamatkan," katanya kepada wartawan.
Afrika Tengah kini berada dalam situasi kekacauan sejak pemimpin oposisi Michel Djotodia menggulingkan Presiden Francois Bozize pada Maret lalu.
Pascapenggulingan Bozize, Djotodia menempatkan dirinya sebagai pemimpin Muslim pertama di negara mayoritas Kristen itu. Hal tersebut kemudian memicu konflik berdarah selama berbulan-bulan antara kelompok Muslim dan Nasrani.