REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih ragu terbitkan NIK baru untuk 3,2 juta DPT bermasalah. Perlu dilakukan klarifikasi terlebih dahulu untuk menghindari adanya potensi pemilih fiktif.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan, pihaknya tidak serta merta memberikan NIK baru tersebut. Saat ini, menurut dia, sedang dalam proses verifikasi.
“Belum pasti juga diterbitkan. Misal, ditemukan KPU namanya Fitri, ternyata namanya Fitriyandini, kita carikan dulu data-datanya," kata Gamawan saat ditemui di Hotel Aryaduta Jakarta, kemarin.
Dia menambahkan, jika sampai batas waktu yang ditentukan perbaikan DPT belum juga rampung, maka langkah selanjutnya diserahkan ke KPU. Mekanisme kerja lembaga penyelenggara pemilu, kata dia, tidak bisa diintervensi.
Gamawan mengatakan salah satu tempat yang memberikan sumbangsih DPT bermasalah adalah lapas. Namun, tentunya ada beberapa tempat lainnya juga memberikan sumbangsih tersebut.“Kalau KPU menjadikan DP4 sebagai acuan, pasti DPT tidak akan jadi masalah,” ujar dia.
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Irman mengatakan, verifikasi data masih dilakukan dengan cara menyandingkan 3,3 juta data bermasalah dengan DP4. Kalau sudah pasti tidak ditemukan NIKnya, maka pihaknya akan menerbitkan nomor induk baru.
“Kami berikan NIK baru karena KPU sudah menjamin. Kan mereka penyelenggara pemilunya, kami hanya membantu,” kata Irman.