REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan pelaksanaan pengerukan sungai atau Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Paket1 (Kali Ciliwung, Gunung Sahari, Waduk Melati termasuk Kali Cideng Hulu) selesai dalam dua tahun.
"Kita ingin setahun gak bisa ya sudah dua tahun, ini sudah sepakat dan kita harus ngerti ini sudah berjalan proses perencanannya sudah lima tahun yang lalu, kalau tidak ini mulai dari nol lagi," ujar Joko Widodo di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, permasalahan dana tidak menjadi masalah bagi Pemprov karena yang terpenting pelaksanaan program pengerukan dan normalisasi sungai maupun waduk itu segera direalisasikan.
"Saya bilang itu bukan duitnya tapi proses perencanaan dan mulainya yang sudah lama, kalau kita tidak eksekusi kegiatan akan menjadi mundur-mundur semuanya," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan mengatakan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) merupakan kegiatan pengerukan sungai dan waduk yang berada di Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi banjir di Provinsi DKI Jakarta.
"Mengurangi dampak banjir tahunan di kawasan Jakarta melalui rehabilitasi dan pengerukan sungai, waduk dan situ sesuai dengan standar praktik internasional," ujar dia.
Selain itu, lanjutnya, juga memberikan keahlian teknis melalui pelatihan untuk memperkuat kapasitas Pemprov DKI untuk mengoperasikan dan memelihara sistem pengendalian banjir sesuai dengan standar internasional.
Ia mengatakan Waduk Melati dikeruk sepanjang 4,9 hektare dan pemasangan sheetpile sepanjang 1,245 meter.
"Kali Ciliwung Gunung Sahari (dari Pintu Air Masjid Istiqlal sampai dengan Pintu Air Marina 5,100 meter, Saluran Gresik (dari Jalan Surabaya Menteng sampai dengan Jalan Teluk Betung Kebon Kacang) 2,004 meter dan Kali Cideng Hulu (dari Waduk Setiabudi sampai dengan Jalan Teluk Betung Kebon Kacang 1,260 meter)," kata dia.