REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelontorkan dana sebesar Rp284 miliar untuk pelaksanaan program pengerukan darurat Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Paket 1 dalam upaya mengurangi banjir ibukota.
"Kita keluarkan Rp284 miliar untuk Paket 1 dimulai dari Kali Ciliwung, Gunung Sahari, Waduk Melati termasuk Kali Gresik dan Kali Cideng Hulu," ujar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Jakarta, Rabu (11/12).
Total pengerjaan JEDI Paket 1, 4 dan 7 menghabiskan dana sekitar Rp1 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Paket 4 mencakup Kali Sentiong Sunter, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, Waduk Sunter Timur III.
Sementara Paket 7 dimulai dari Kali Grogol Sekretaris, Kali Jelakeng-Pakin-Kali Besar, Kali Krukut Cideng (termasuk Kali Krukut lama). "Untuk JEDI Paket 1 sudah sepakat dikerjakan selama dua tahun. Proses perencanannya sudah dilakukan lima tahun yang lalu. Kalau tidak kan harus dimulai dari nol lagi. Saya putuskan untuk segera dimulai karena saya tidak mau diundur lagi. Uang gak masalah, kita punya," ujar Jokowi.
Relokasi selama pelaksanaan JEDI Paket 1, ia mengatakan akan mengikuti prosedur yang sudah dilakukan Pemprov sebeulmnya untuk merelokasi warga di sekitar Waduk Pluit maupun Waduk Ria-Rio.
"Relokasi dan semuanya itu sudah semua termasuk dua tahun , relokasi udah gak ada masalah. Relokasi itu ngikutin kita, cara relokasi seperti yang sudah kita lakukan , baik di Pluit, Ria-Rio itu saja," ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Paket 1 di Waduk Melati, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (11/12) Rabu.