Rabu 11 Dec 2013 14:41 WIB

Partai Islam Kehilangan Sosok Pemimpin Merakyat

Rep: amri amrullah/ Red: Taufik Rachman
Partai politik / ilustrasi
Foto: tst
Partai politik / ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mempertemukan suara partai-partai Islam atau yang berbasis masa Islam masih menjadi pekerjaan rumah besar, bila ingin mempersatukan suara umat Islam. Namun menurut Pengamat Politik Fachry Ali, Partai Islam dan yang berbasis massa Islam untuk saat ini telah kehilangan figur pemimpin yang merakyat.

"Sekarang kita lihat apakah ada figur pemimpin yang ideal dari partai Islam, saya rasa belum ada," ujarnya kepada Republika dalam Dialog Nasional 'Bekerja dan Bekerjasama untuk Islam dalam Memenangkan Kepemimpinan Nasional 2014, Rabu (11/12).

Menurut dia, ini PR partai Islam yang sampai saat ini masih belum bisa memunculkan karakter pemimpin yang jujur, mau bekerja, tidak elitis  dan dekat dengan rakyat. Ia mengingatkan, sebenarnya rakyat dan umat Islam saat ini pilihannya lebih sederhana terhadap syarat pemimpin Islam.

Hal itu, karena rakyat telah mengambil pelajaran, dikala beberapa partai Islam tidak bisa mengemban amanah agama dan melanggar moral politik. Kasus-kasus yang terjadi di pimpinan parpol Islam, efeknya sangat berbahaya sekali. Akibatnya masyarakat menilai partai yang membawa agama, gagal merepresentasikan Islam.

Akhirnya, kata dia, rakyat terutama umat Islam saat ini berpikir pemimpin ideal itu, tidak harus dari partai Islam. Selama dia beragama Islam, lalu berkata jujur, tidak sok elitis dan terlihat sangat merakyat.

"Itu yang akan mereka pilih. Sayangnya model itu hingga saat ini belum ada di partai Islam." Maka sangat tidak heran, sosok jokowi sangat populer di masyarakat. Terlebih ia masih dianggap merepresentasikan  masih dilihat sebagai org Islam, jadi bukan partainya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement