Rabu 11 Dec 2013 16:00 WIB

BNI Syariah Berharap Tambahan Modal Rp 500 Miliar

Red: Nidia Zuraya
Petugas melayani nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas melayani nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah berharap adanya tambahan modal sebesar Rp 500 miliar pada 2014 sehingga total modal perusahaan menjadi Rp 1,5 triliun.

"Dalam konteks bisnis, modal yang ada masih cukup, penambahan modal ini dalam rangka untuk memudahkan kemungkinan menghadapi shock karena 2014-2015 kan diperkirakan tidak lebih baik dari sekarang," kata Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono di sela peresmian penggunaan gedung kantor pusat baru bank itu di Jakarta, Rabu (11/12).

Ia menyebutkan dengan adanya tambahan modal maka bank akan lebih mudah menghadapi kemungkinan kondisi buruk yang dialami. Imam menyebutkan ada dua pilihan untuk mendapatkan tambahan modal yaitu tambahan dari induk perusahaan (BNI) atau melalui mitra strategis (strategic partner).

Menurut dia, tambahan modal melalui strategic partner lebih menguntungkan dibanding kucuran dari induk atau melalui penjualan saham di pasar modal (IPO). "Melalui strategic partner akan ada transfer "skill" sementara melalui IPO hanya akan mendapat modal saja," kata Imam.