REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano, mengatakan sepanjang tiga tahun berdiri BNI Syariah tumbuh mengesankan. Sejak berdiri 2010, aset BNI Syariah yang awalnya Rp 5,32 triliun hingga akhir November 2013 mencapai Rp 14,55 triliun.
Sementara pembiayaan meningkat dari Rp 3,26 triliun menjadi Rp 10,95 triliun. Sedangkan DPK yang dari awal sebesar Rp 4,23 triliun menjadi Rp 11,14 triliun dengan nomor rekening mencapai 1 juta lebih nasabah. Sedangkan laba berkisar di angka Rp 102 miliar.''Dengan ini pertumbuhan mencapai 180 persen,'' ucap Dinno dalam peresmian Kantor Pusat BNI Syariah, Rabu (11/12).
BNI Syariah hingga kini masih bertopang kepada layanan Griya dengan kontribusi mencapai 55 persen. Namun, saat ini, BNI Syariah juga mengembangkan layanan mikro dengan 81 outlet.Hingga saat ini layanan mikro telah mampu meraih total Rp 850 miliar.
Dengan target mencapai 15 miliar per outlet dalam hal pembiayaan, hingga akhir tahun ia berharap mencapai angka Rp 1 triliun.''Saya rasa hingga tahun depan bisa meraih Rp 1,4 Triliun,'' ujar dia kepada ROL.