REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tuan rumah Indonesia tidak memasang target tinggi dan hanya membidik dua medali emas pada kejuaraan panjat tebing internasional "Asian Youth Champhionship 2013" di Surabaya, 12-14 Desember.
Manajer Tim Indonesia Soengkono usai pertemuan teknik di Surabaya, Rabu (11/12) malam, mengatakan peluang dua medali emas diproyeksikan dari nomor "lead" (rintisan) Junior putra dan "speed" (kecepatan) Youth A putra.
"Sebenarnya semua nomor dan kelompok umur memiliki peluang sama, tetapi untuk lead junior putra dan speed youth A yang paling menjanjikan medali. Mudah-mudahan itu bisa direalisasikan," katanya.
Pada kejuaraan yang diikuti sekitar 113 atlet dari 11 negara tersebut, Indonesia berkekuatan sebanyak 24 atlet, masing-masing 12 orang putra dan 12 orang putri, yang akan berlaga di semua nomor dan kelompok umur.
Adapun nomor yang dilombakan hanya dua, yakni lead dan speed, dengan dibagi tiga kelompok umur masing-masing Youth A (15-16 tahun), Youth B (16-17 tahun) dan Junior (17-18 tahun).
Selain Indonesia, ke-10 negara yang ambil bagian pada ajang internasional ini adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, China, Jepang, Kazakhstan, Hong Kong, Taiwan, dan India.
"Terus terang, kami tidak mengetahui kekuatan atlet junior negara lain. Jika melihat tradisi, biasanya atlet-atlet Kazakhstan cukup tangguh di nomor speed, sedangkan Jepang dan Korea Selatan punya kelebihan di nomor lead," ujar Soengkono.
Menurutnya, Dedi Perdamaian menjadi salah satu andalan tim Indonesia untuk mengejar medali emas di nomor lead junior putra, kemudian Rivaldi Ode Wijaya diproyeksikan mengambil nomor lead Youth A putra.
"Untuk nomor speed putri, kami memiliki pemanjat masa depan Zuyinah Ulfati yang kemampuannya terus berkembang. Seluruh atlet telah menjalani persiapan dengan maksimal, tinggal mental bertanding yang menjadi tantangan di lapangan," katanya.