REPUBLIKA.CO.ID -- Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan pihaknya terus melakukan pembicaraan dengan Toyota untuk tetap berproduksi di Australia, menyusul pengumuman Holden yang akan menghentikan produksinya mulai tahun 2017. Serikat pekerja Toyota menuding perusahaan itu ingin menurunkan upah dengan memanfaatkan momentum pengumuman Holden.
Toyota menyatakan keputusan Holden menghentikan produksi telah memberi tekanan bagi kemampuan Toyota melanjutkan produksinya di Australia.
PM Abbott menyatakan telah berbicara dengan bos Toyota Australia Max Yasuda, Rabu (11/12/2013) malam. "Kami ingin Toyota terus berproduksi di sini," katanya.
Menurut Abbott, Toyota agak berbeda dengan Holden. "Lebih banyak produksi lokal mereka untuk ekspor," katanya.
Pengadilan Federal dijadwalkan memutuskan sah tidaknya rencana Toyota menjalankan kesepakatan gaji baru dengan 2.500 pekerja, yang diperkirakan menghemat biaya produksi sebesar 17 juta dollar.
Namun Dewan Serikat Pekerja (ACTU) meminta para pekerja Toyota untuk menolak kondisi yang ditawarkan perusahaan.
Sementara itu Abbott bertemu Menteri Utama negara bagian Victoria dan Australia Selatan menindaklanjuti keputusan Holden. Produksi mobil Holden dilakukan di kedua negara bagian tersebut.