REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Rusia tidak sedang mencari peran hegemoni regional atau global, tetapi akan mempertahankan nilai-nilai dan kepentingannya, kata Presiden Rusia Vladimir Putin. Semua upaya untuk memaksakan kehendak kepada negara-negara lain akan gagal.
Pemimpin Rusia itu juga menegaskan Rusia ingin menghormati kedaulatan dan stabilitas negara-negara lain. Hal itu diungkapkannya dalam kata sambutannya di depan Majelis Federal, sebuah majelis gabungan dua lembaga tertinggi parlemen Rusia, Kamis (12/12).
"Kami akan mencari kepemimpinan dengan membela hukum internasional, mengadvokasi penghormatan kedaulatan, kemandirian dan keunikan masyarakat suatu negara," kata Putin.
"Kami selalu bangga dengan negara kami, tapi kami tidak bercita-cita mengejar gelar adidaya, yang dipahami sebagai alasan untuk hegemoni global atau regional. Kami tidak ingin menekan kepentingan siapa pun, tidak memaksakan perlindungan dari kami, tidak mencoba mengkuliahi siapa pun tentang bagaimana mereka harus hidup," tambahnya.
Putin tidak secara langsung menyebutkan Amerika Serikat dalam pidatonya, tetapi mengacu pada aksi-aksi militer Washington di negara-negara seperti Afghanistan, Irak dan Libia yang sulit untuk diabaikan.