REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendengar laporan dari kapolri tentang adanya elemen yang merancang gangguan keamanan dan ketertiban pada perayaan Natal dan tahun baru 2014.
"Saya meminta masyarakat dan aparat keamanan waspada terhadap kemungkinan adanya pihak tertentu yang memanfaatkan momentum perayaan Natal dan tahun baru untuk tujuan tidak baik," kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (12/12).
Dikatakan, gangguan keamanan tersebut, seolah-olah berkaitan dengan pemilu. "Padahal tidak," ujarnya seperti dilansir setkab.go.id.
Ia menegaskan, pemerintah akan melakukan segalanya agar pemilu atau perayaan keagamaan dan perayaan hari besar dapat berlangsung dengan baik.
Ia pun meminta aparat memberikan rasa aman dan tenteram kepada masyarakat dalam merayakan hari besar keagamaan apa pun. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik dan menghangatnya situasi politik juga sudah dirasakan.
Kepada elite politik, SBY meminta mereka turut menjaga suasana teduh. "Saya menyerukan kepada elite dan para politisi untuk bisa menahan diri. Ada batas kepatutan dalam kampanye pemilu, misalnya. Dengan demikian rakyat tidak menjadi korban," tuturnya.
Ia pun mengingatkan, meski pun pada saatnya nanti para elite dan politisi mampu menjaga keteduhan pelaksanaan kampanye pemilu, namun tidak mustahil ada pihak tertentu dengan motif dan tujuan tertentu yang tidak baik.
Karenanya, masyarakat harus waspada serta aparat kelamanan dan penegak hukum juga harus bekerja ekstra. "Boleh politiknya menghangat, tapi keamanan dan ketertiban masyarakat harus tetap terjaga," pinta SBY.