REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kematian seorang mahasiswa Institut Teknik Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur Fikri Dolas saat mengikuti orientasi mahasiswa baru (ospek) terus diselidiki.
Kepolisian mengatakan, apabila diperlukan, jenazah korban yang telah dikebumikan Oktober silam ini kemungkinan bakal diautopsi untuk mendalami penyebab kematiannya.
Mabes Polri berujar, kemungkinan tersebut dapat dilakukan setelah proses pemeriksaan saksi serta barang bukti berupa video rekaman ospek selesai ditelaah.
Sementara ini, kepolisian di Malang masih terus mengumpulkan keterangan atas tewasnya mahasiswa yang saat itu tengah mengikuti kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) di Wisata Gua Cina, Sidoarjo, Sumber Mancing, Malang 12 Oktober lalu.
“Saat itu korban diketahui dibawa ke Puskesmas dan meninggal setelah mulutnya mengeluarkan busa ketika menjalankan aktivitas,” ujar Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (12/12).
Boy mengatakan, sampai saat ini polisi belum dapat menyimpulkan kematian korban bila autopsi tak dilakukan. Untuk itu, demi mendapatkan fakta mendalam bedah mayat terhadap jenazah dapat dirasa penting dilakukan untuk mengembangkan kasus dugaan kekerasaan ini.
“Ini untuk mencari fakta, lalu kemudian kepolisian setempat akan kembangkan,” ujarnya.