REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Jose Lino meyakinkan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta berjalan normal meski ada gerakan pengunduran diri sebanyak 21 direksi perusahaan BUMN tersebut.
"Kami sedang melewati masa transformasi di mana kejadian ini merupakan bagian dari dinamika organisasi yang sedang berubah dan proses pendewasaan serta pembelajaran organisasi dalam menghadapi perubahan," kata RJ Lino dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (13/12).
Menanggapi keresahan pelanggan dan pengguna jasa transportasi laut dalam naungan PT Pelindo II (Persero), Lino selaku Dirut beserta seluruh jajaran General Manager dari cabang pelabuhan di bawah naungan Pelindo II menjamin layanan bongkar muat dan seluruh aktivitas di pelabuhan tetap berjalan dengan normal.
Untuk memastikan pelayanan tetap berjalan normal, ujar dia, penggantian pejabat menjadi salah satu bagian dalam proses jaminan akan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelindo II sendiri kini telah membentuk 15 anak perusahaan yang akan mendukung semua kegiatan kepelabuhanan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, seperti PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia, PT Kendaraan Terminal Indonesia, PT Indonesia Logistik Community System, PT Energi Power Indonesia dan PT Terminal Petikemas Indonesia.
Guna mendukung seluruh kegiatan tersebut, Pelindo II secara serentak juga melaksanakan transformasi di bidang sistem keuangan dan simplifikasi prosedur serta peningkatan kapasitas SDM. "Kami saat ini sedang melakukan perubahan dalam banyak hal secara bersamaan, di mana hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya," katanya.
Sebagaimana diberitakan, sebanyak 20 orang pejabat dan satu direktur PT Pelindo II (Persero) menyatakan mengundurkan diri dari perusahaan karena merasa tidak sejalan dengan pimpinan perusahaan. "Ramai-ramai mengundurkan diri, sebagai gerakan moral. Surat pengunduran diri sudah disampaikan kepada Kementerian BUMN pada Rabu (11/12) kemarin," kata mantan Sekretaris Perusahaan Pelindo II Yan Budi Santoso, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (12/12).
Yan Budi merupakan salah satu dari 21 pejabat yang mengundurkan diri dari perusahaan pengelola jasa pelabuhan tersebut. "Alasan pengunduran diri tersebut lebih karena tidak bisa bekerja sama dengan pimpinan perusahaan yang sewenang-wenang," ungkapnya.
Yan Budi menjelaskan, awal dari pemicu pengunduran diri tersebut ketika Direktur Utama Pelindo II meminta Direktur Personalia dan Umum Cipto Pramono mundur dari jabatannya karena memberikan kata sambutan satu panggung dengan Ketua Serikat Pekerja Pelindo II, Kirnoto.
Sementara ini General Manager Pelabuhan Tanjung Priok Ari Henryanto mengatakan pihaknya mengajak semua pihak termasuk pekerja pelabuhan untuk menyikapi masalah ini dengan kepala dingin.