REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walapun sempat menghebohkan dunia maya gaya foto narsis 'selfie' Presiden Barack Obama dkk pada prosesi pemakaman Nelson Mandela baru-baru ini dinilai merupakan sesuat yang biasa bila dilihat dari perspektif politik.
"Itu bukan bidang saya. Jadi kalau diminta berkomentar soal foto itu, saya membaca pada dimensi politiknya, karena di dalam foto itu ada 3 orang pemimpin politik dunia. Dalam perspektif politik, sebetulnya tidak ada yang aneh dari foto itu," kata pengamat politik Said Salahudin saat diminta pendapatnya mengenai isu tersebut dilihat dari kaca mata ke-Indonesiaan.
Menurut aktivis yang selalu berkutat mengenai masalah pemilihan umum ini, keakraban yang diperlihatkan oleh ketiga pemimpin dunia itu, Obama bersama Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Perdana Menteri Denmark, Helle Thorning-Schmid, merupakan sesuatu yang dapat dipahami.
"Itu bagian dari komunikasi politik yang wajar dan biasa ditemukan dalam banyak peristiwa yang lain. Gaya pemimpin negara barat pada umumnya memang demikian. Mereka cenderung santai dalam berhubungan dengan para pemimpin dunia yang lain. Ciri utamanya adalah diplomasi yang inklusif, khususnya saat para pemimpin itu bertemu di acara-acara kenegaraan yang sifatnya tidak resmi," katanya.
Dia berpendapat, gaya pemimpin negara di Eropa memang agak sedikit berbeda dengan gaya pemimpin dari negara-negara di Asia atau di Afrika, misalnya, yang cenderung kaku. Perbedaan kultur menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ada perbedaan itu. "Sehingga sulit membayangkan bagi kita jika SBY mau berfoto seperti itu, misalnya," katanya.
"Foto itu menjadi semakin wajar karena ada Obama di dalamnya. Presiden Amerika Serikat itu memang dikenal publik dunia sebagai pemimpin yang pembawaannya santai sehingga seringkali mampu membuat suasana menjadi sangat cair."
Menurut Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini, Obama mempunyai gaya humor yang menghibur.
"Kita masih ingat ketika saat datang di Indonesia dia beberapa kali melontarkan joke dan beberapa ungkapan yang membuat orang tersenyum mendengar. Misalkan saja saat ia mengatakan dirinya menyukai 'nasi goreng', makanan khas Indonesia. Dia sesungguhnya tidak sekedar ingin membuat orang Indonesia tersenyum, tetapi ia ingin orang Indonesia menyukainya. Itulah cara Obama melakukan komunikasi politik dengan negara lain," katanya.
Karena itu, menurutnya, foto yang tengah ramai diperbincangkan itu juga bisa dibaca sebagai cara dari ketiga pemimpin negara itu melakukan komunikasi politik. "Karena kamera yang digunakan untuk mengambil gambar diduga milik PM Denmark, maka boleh jadi Helle Thorning-Schmidt-lah yang mempunyai inisiatif untuk berfoto," jelasnya.
"Apa yang dilakukan oleh PM Denmark itu menurut saya tidak bersifat spontanitas, melainkan memang dia skenariokan, yang boleh jadi tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa negaranya memiliki hubungan yang harmonis dengan Amerika Serikat dan Inggris. Dalam hubungan internasional, menjadi 'teman dekat' dianggap mempunyai value tersendiri," katanya.
Bagaimanapun, kata Said, menjadi 'teman dekat' Amerika Serikat dan Inggris seringkali dianggap mempunyai value tersendiri.