Sabtu 14 Dec 2013 07:33 WIB

Gaya Gita Wirjawan Berkolaborasi dengan Slank

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Endah Hapsari
Gita Wirjawan
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kembali melakukan kolaborasi dengan grup musik Slank. Kali ini, Gita memainkan tiga buah lagu karya Slank pada acara konser bertajuk "Slank  30 Tahun Nggak Ada Matinya" di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (13/12) malam.

Gita yang memakai baju lengan panjang berwarna hitam dan memakai topi itu tampil memikat. Puluhan ribu slankers, penggemar Slank, menyambut antusias menteri yang mengikuti konvensi Partai Demokrat tersebut. Gita 'mendapat tugas' memainkan piano untuk mengiringi permainan musik para personel Slank yang terdiri dari Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ridho (gitar), Abdee (gitar), dan Ivan (bass).

Lagu pertama yang dibawakan berjudul 'maafkan' dari album pertama Slank (1991). Kemudian, ia memainkan lagu 'Ku Tak Bisa' dari album 14 Slank (2005) . Gita kemudian menunjukan kepiawaianya memainkan piano seorang diri. Salah satu lagu yang ia bawakan adalah lagu nasional berjudul 'bagimu negeri'. Terakhir, Gita memainkan lagu blues ala Slank berjudul 'tujuh mantra' dari album 13 (2004). Pada lagu tersebut, Gita kembali beradu skill dengan dua gitaris Slank, Abdee dan Ridho.                

Kolaborasi Gita Wirjawan dan Slank bukan kali pertama. Beberapa waktu lalu, Gita dan Slank juga berkolaborasi pada acara Jakarta Blues Festival 2013. Pada waktu itu, Gita dan Slank membawakan tiga lagu blues yaitu 'Apatis Blues', 'Ku Tak Bisa', dan 'Tujuh Mantra'.  

Seperti diketahui, konser Slank kali ini merupakan perayaan 30 tahun grup musik yang  berkarier di belantika musik Indonesia sejak didirikan pada Desember 1983. Diperkirakan, sekitar 80 ribu penonton menyaksikan pertunjukkan tersebut. Selain Gita, Slank juga melakukan kolaborasi dengan musisi lainnya seperti gitaris band God Bless Ian Antono, dan mantan personel Slank yaitu Indra, Pay, Well Welly, dan Reynold.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement