REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mendukung pengosongan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sebab, kartu identitas diri serupa di seluruh negara juga tidak mencantumkan agama di dalamnya. "Seluruh dunia begitu, di Malaysia juga tidak ada KTP-nya yang menuliskan agama. Cuma di undang-undang kita pakai agama," kata Basuki di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Ia mengatakan, kolom agama di dalam KTP tidak terlalu penting. Dasar kepentingan pencantuman agama di KTP untuk mengetahui orang yang meninggal akan dimakamkan sesuai agamanya masing-masing menurutnya sekadar alasan klasik. "Kalau ada argumen kayak gitu saya ketawa saja. Banyak polisi nemu mayat tanpa identitas, makaminnya bagaimana? Kalau ini diperdebatkan bisa panjang," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Menurut Basuki, penulisan status agama di dalam KTP tidak akan mempengaruhi kualitas dari sumber daya manusia suatu negara. ''Pertanyaan saya sederhana saja, Malaysia apa negaranya kurang beragama dibandingin kita? Malaysia itu nggak ada Kementerian Agama, nggak ada agama di KTP-nya, nyatanya lebih maju dibandingin kita," tuturnya.