REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Organisasi serikat buruh di negara bagian Amazonas, Brasil, mengancam bakal menarik tenaga kerja mereka dari pembangunan Stadion Piala Dunia 2014 di Kota Manaus, Senin (16/12) besok.

Sikap ini sebagai ungkapan kekecewaan mereka atas kondisi tidak layak yang ditawarkan kepada buruh. “Kami akan melakukan aksi mogok untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam arena,” kata Presiden Serikat Buruh Konstruksi Amazonas, Cicero Custodio, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (15/12).

Seorang buruh konstruksi dilaporkan tewas saat menyelesaikan pembangunan stadion Piala Dunia 2014, Arena Amazonia, di Kota Manaus, Brasil, Sabtu (14/12).

Marcleudo de Melo Ferreira (22 tahun) meninggal di rumah sakit setelah jatuh dari atap stadion yang ketinggiannya hampir 35 meter, karena tali yang menyangga tubuhnya putus. Ferreira menjadi buruh bangunan ketiga yang meninggal di lokasi perhelatan Piala Dunia Brasil dalam dua bulan terakhir.

Pada akhir November lalu, dua pekerja konstruksi di Stadion Sao Paolo tewas karena derek yang mengangkat potongan atap seberat 500 ton runtuh dan mengenai mereka.

Kematian buruh konstruksi di Arena Amazonia kali ini kembali menjadi penanda kemunduran terbaru Brasil yang tengah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan.

Beberapa jam setelah tragedi tersebut, Jose Antonio da Silva Nascimento, buruh bangunan lainnya, juga dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung saat bekerja di luar Stadion Manaus.

Keluarga korban mengeluhkan, Nascimento bekerja tujuh hari dalam sepekan dan kerap menerima tekanan dari atasannya untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika