Senin 16 Dec 2013 04:47 WIB

Gaya Jokowi Bersepeda di Akhir Pekan

Jokowi bersepeda
Foto: beritajakarta.com
Jokowi bersepeda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menikmati akhir pekannya dengan bersepeda. Dengan ditemani ajudannya, orang nomor satu di ibu kota itu tampak asyik bersepeda dari rumah dinasnya di Jl Taman Suropati menuju Bundaran HI.  

Mengayuh sepeda berwarna hijau dengan pakaian olahraga berwarna oranye berikut helm sepeda, Jokowi tampak santai menikmati udara pagi Bundaran HI. Seperti biasa, kemunculannya di tengah-tengah warga yang tengah menikmati hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) langsung menjadi pusat perhatian.

Setibanya di Bundaran HI, politisi PDI-P ini langsung berhenti tepat di depan pos polisi Bundaran HI. Kebetulan di tempat yang sama tengah berlangsung panggung hiburan yang diselenggarakan Polda Metro Jaya. Melihat kedatangan Jokowi, seorang polisi wanita (polwan) tiba-tiba saja menyodorkan mikrofon kepada Jokowi. Polwan itu kemudian meminta Jokowi agar mengimbau warga untuk lebih tertib dalam berlalu lintas.

"Sudah disediakan tempat parkir, ya parkir di tempatnya, jangan sembarangan. Jangan juga parkir di pinggir jalan. Kalau menyeberang jangan sembarangan, lihat kiri-kanan dulu," ujar Jokowi, seperti dilansir situs beritajakarta.

Ia juga meminta kepada warga untuk mentaati rambu-rambu lalu lintas yang ada, sehingga tidak membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain. "Kalau merah berhenti, kalau hijau jalan. Jangan malah main sradak-sruduk," katanya.

Karena banyaknya massa yang mengerubungi Jokowi, membuat suami dari Iriana itu sempat kesulitan melanjutkan perjalanannya. Alhasil, sejumlah polisi akhirnya turun tangan memberikan jalan bagi Jokowi agar leluasa menggowes sepedanya. Jokowi pun kemudian melanjutkan perjalanannya dengan kembali ke rumah dinas

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement