REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan dicopot dari jabatannya apabila dugaan kecurangan sistemik dalam test lelang Kepala Sekolah terbukti benar.
"Kita selidiki, kalau perlu kita batalkan (jika ada kecurangan) dan sanksi Kadis kita copot sajalah," kata Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Senin.
Menurut dia, pihaknya akan menindak tegas oknum-oknum PNS DKI yang terlibat dalam permainan ini. "Memang kita lagi selidiki, kalau itu terbukti kita beri sanksi tegas. Memang kelihatan ada permainan, bagaimana bisa untuk ujian ini kepala sekolah, kepala dinas yang bikin soal," ujar dia.
Sebelumnya, Federasi Serikat Guru Indonesia meminta Pemprov DKI Jakarta membentuk tim investigasi independen? agar mengusut sampai tuntas dugaan kecurangan sistemik?dalam test lelang jabatan kepala sekolah.
"Dugaan kecurangan sistemik itu melibatkan Musyawarah Kepala-kepala Sekolah (MKKS), Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) dalam test lelang jabatan kepala sekolah," ujar Sekjen FSGI Retno Listyarti di Balai Kota, Jakarta, Senin.
Selain itu, pihaknya juga menuntut penundaan pengumuman hasil seleksi terbuka lelang jabatan kepala sekolah yang rencananya akan diumumkan pada senin, 16 desember 2013, karena adanya dugaan kecurangan tersebut sehingga hasil tes tidak valid dan ?tidak dapat di percaya oleh masyarakat.
"Kami juga meminta BKD? DKI Jakarta sebagai penyelenggara test lelang jabatan kepsek untuk meniadakan sistem gugur di test awal karena diduga alat ukurnya sudah tidak valid," ujar dia.
Ia mengatakan proses lelang jabatan kepsek tetap dilanjutkan dengan penilaian yang lebih komprehensif, yang terdiri dari TPA (bukan test kemampuan bidang/manajerial), Psikotest, karya tulis/paparan dan wawancara.