REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Geopolitik dunia tampaknya semakin jauh dari praktik penguasa tunggal (unilateral). Pada 2030, lima negara diperkirakan menguasai percaturan politik-ekonomi global yang saat ini masih didominasi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut pada 2030 atau 2050 kekuatan multipolar makin tumbuh, yang terdiri dari AS, Uni Eropa, Cina, India, dan negara-negara emerging.
"Kami menatap 2030 dan 2050, dan semakin jelas kita bergerak pada kekuatan yang bersifat multipolar," kata Direktur IMF, Siddharth Tiwari, Senin (16/12).
Tiwari mengatakan, peran negara-negara emerging semakin meningkat, termasuk Indonesia. "Tapi kita juga menghadapi tantangan-tantangan yang tidak ringan," demikian pernyataan IMF.
Tantangan yang paling dekat saat ini, IMF menyebut masalah defisit anggaran, fluktuasi nilai tukar, hingga beban utang luar negeri negara-negara. IMF mengaku sudah menyiapkan sejumlah rencana aksi untuk menghadapi tantangan-tantangan ini.