REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar pertemuan dengan Ormas Islam perempuan untuk mendesak pelaksanaan jilbab polwan.
Wakil Sekjen MUI, Weyla Savitri mengatakan, pertemuan seluruh elemen ormas Islam perempuan dengan MUI ini penting agar masalah ini tidak berlarut-larut. "Ini juga atas permintaan dari polwan yang resah," ujar Weyla kepada ROL, Senin (16/12).
Weyla menyebut, persoalan jilbab polwan sebenarnya sederhana. Rujukan sudah ada pada polwan di Nangroe Aceh Darussalam. Terlebih, ujar Weyla, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman sudah memberikan pernyataan membolehkan.
"Polisi kan tegas seharusnya, jangan justru menimbulkan polemik seperti ini," kata Ketua Umum Gerakan Perempuan ICMI ini.
Pertemuan ormas Islam dan MUI nantinya akan mendesak Polri segera mengeluarkan Perkap untuk jilbab. Pro kontra di masyarakat mencerminkan polisi justru tidak mengayomi masyarakat seperti di slogannya. "Kita sambut seruan para polwan yang meminta dukungan," tutupnya.