Senin 16 Dec 2013 21:42 WIB

MUI-Ormas Islam Akan Desak Perkap Jilbab Polwan

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: Karta Raharja Ucu
 Kapolda Irjenpol Putut Bayuseno (kanan) memberi pengarahan kepada anggota Polisi Wanita saat peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). (Republika/Yasin Habibi)
Kapolda Irjenpol Putut Bayuseno (kanan) memberi pengarahan kepada anggota Polisi Wanita saat peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar pertemuan dengan Ormas Islam perempuan untuk mendesak pelaksanaan jilbab polwan.

Wakil Sekjen MUI, Weyla Savitri mengatakan, pertemuan seluruh elemen ormas Islam perempuan dengan MUI ini penting agar masalah ini tidak berlarut-larut. "Ini juga atas permintaan dari polwan yang resah," ujar Weyla kepada ROL, Senin (16/12).

Weyla menyebut, persoalan jilbab polwan sebenarnya sederhana. Rujukan sudah ada pada polwan di Nangroe Aceh Darussalam. Terlebih, ujar Weyla, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman sudah memberikan pernyataan membolehkan.

"Polisi kan tegas seharusnya, jangan justru menimbulkan polemik seperti ini," kata Ketua Umum Gerakan Perempuan ICMI ini.

Pertemuan ormas Islam dan MUI nantinya akan mendesak Polri segera mengeluarkan Perkap untuk jilbab. Pro kontra di masyarakat mencerminkan polisi justru tidak mengayomi masyarakat seperti di slogannya. "Kita sambut seruan para polwan yang meminta dukungan," tutupnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement