REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru, konsumsi gas elpiji di tengah masyarakat diprediksi akan meningkat. Untuk menghadapi hal itu, PT Pertamina (Persero) Region III Jawa Bagian Barat akan menyiapkan tambahan pasokan gas elpiji 3 kg.
"Sebagai langkah antisipasi, kuota gas elpiji 3 kg di wilayah Cirebon akan ditambah sekitar sepuluh persen dari kuota normal. Namun, penambahan itu tergantung pengajuan dari pemda," ujar Manager Domestik Gas Pertamina Region III Jawa Bagian Barat, Ari Anggoro, Senin (16/12).
Ari memang tidak menyebutkan data pasti kuota pasokan gas elpiji 3 kg di wilayah Cirebon. Namun, ia memperkirakan peningkatan konsumsi gas elpiji selama libur Natal dan Tahun Baru tidak terlalu signifikan.
"Biasanya penambahan kuota sepuluh persen paling hanya habis sekitar lima sampai enam persen saja," tutur Ari.
Ari menyebutkan, selama ini peningkatan konsumsi gas elpiji secara signifikan hanya terjadi saat Idul Fitri. Pasalnya, banyak di antara warga yang mudik ke kampung halamannya masing-masing.
Lebih lanjut Ari pun mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengkampanyekan penggunaan Ease Gas atau produk terbaru yang memiliki ukuran 9 kg dan 14 kg. Ia menyebutkan, kampanye penggunaan Ease Gas dilakukan di tiga kota, yakni Kota Bogor, Kota Cirebon, dan Kota Bandung.
"Untuk di wilayah III Cirebon, penukaran tabung gas (Ease Gas) bisa dilakukan di delapan agen," kata Ari menerangkan.
Ari menjelaskan, dengan memakai Ease Gas, maka masyarakat bisa membantu pemerintah mengurangi subsidi untuk energy. Sebab, tabung gas 9 kg dan 14 kg bukan merupakan gas bersubsidi.
Dalam kesempatan terpisah, Kasie Perdagangan Dalam Negri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Dini Dinarsih, menyatakan jelang natal dan tahun baru pihaknya merekomendasikan penambahan quota elpiji sebanyak empat kali lipat dari kebutuhan normal.
Dini menyebutkan, kebutuhan gas elpiji tabung 3 kg di Kabupaten Cirebon mencapai 50.450 tabung per hari. Ia berharap, tambahan pasokan bisa mencapai empat kali lipat dari jumlah kebutuhan tersebut.
"Namun berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, realisasi penambahan quota dari Pertamina biasanya hanya setengah dari total pengajuan," kata Dini.
Sebelumnya, sejumlah warga di beberapa daerah di Kabupaten Cirebon mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan gas elpiji tiga kilogram. Mereka pun terpaksa harus berkeliling ke sejumlah warung dan toko untuk mencari gas tersebut.
Seorang warga Desa Sidamekar, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon, Maslihah, menjelaskan, terpaksa harus mencari ke daerah Sumber untuk membeli elpiji tiga kilogram. Padahal, jarak Sidamekar dengan Sumber sekitar empat kilometer.
Di daerah Sumber, Maslihah mengaku baru bisa mendapatkan elpiji yang dibutukannya. Adapun harganya mencapai Rp 18 ribu per tabung. Padahal biasanya, harga gas elpiji tiga kilogram hanya Rp 15 ribu per tabung. "Tapi tidak apa-apa lebih mahal, yang penting ada," kata Maslihah.