REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pintu tol dalam kota sudah ditutup lewat rekayasa lalu lintas yang dinilai bisa mengurai kemacetan. Pintu tol masuk dan keluar tersebut ditutup pada jam berangkat dan pulang kerja.
Di antaranya, pintu masuk Tol Semanggi I pada pukul 16.00-20.00 WIB, serta penutupan pintu keluar Tol Tegal Parang (Mampang), Pancoran, dan RS Dharmais (Slipi) pada pukul 08.00-10.00 WIB.
Meski masyarakat banyak yang mengeluh karena menilai kebijakan tersebut malah menambah kemacetan, pemerintah ingin menambah titik rekayasa. "Masih ada periode berikutnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Senin (16/12).
Salah satunya dengan merencanakan penutupan pintu Tol Senayan. Ini dilakukan karena pintu tol tersebut sering mengalami kemacetan dari arah Mapolda Metro Jaya. Namun, polisi tidak ingin terburu-buru dan masih memfokuskan kepada evaluasi empat penutupan pintu tol di jam tertentu.
Selain ada penutupan pintu tol berikutnya, jajaran instansi terkait seperti Pertamina, Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan akan mengevaluasi dampak yang disebabkan kemacetan salah satunya pemborosan bahan bakar minyak.
"Seperti ingin ke Bandara Soetta (Soekarno-Hatta), sebenarnya bisa sampai sekitar 30 menit dari Cawang dengan kecepatan 90 Km per jam. Tapi kalau macet bisa dua jam, nah berapa itu BBM yang terpakai, terbakar percuma. Dan berapa rupiahnya, sehari dua hari, sampai satu tahun dikalikan dengan banyaknya mobil," kata Rikwanto menjelaskan.