REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hujan deras di perbukitan hulu DAS Ciberem telah menyebabkan Sungai Ciberem meluap sehingga menimbulkan banjir di daerah Cilacap.
Banjir menggenangi enam desa yaitu Desa Sidareja, Tegalsari, Sidamulya, Margasari, Tinggarjaya dan Gunungreja Kecamatan Sidareja, Cilacap. Tinggi banjir mencapai satu meter. Sebanyak 55 jiwa atau 20 KK mengungsi di Aula Koramil Sidareja.
"Daerah ini hampir setiap musim penghujan terjadi banjir. Akibat banjir, 855 rumah terendam," kata Sutopo, Selasa (17/12).
Sutopo mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap telah melakukan penanganan darurat bencana. Masyarakat dievakuasi ke tempat evakuasi sementara. Logistik juga telah disalurkan kepada masyarakat seperti mie instan dan air mineral.
Dapur umum didirikan dan dilakukan koordinasi dengan SKPD Teknis (Dinsos/DKK), Unsur Wilayah/Muspika, PMI, TNI, Polri dan relawan untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar pengungsi.
"Masyarakat di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah bagian timur diminta meningkatkan kewaspadaan. Ancaman banjir dan longsor masih ada," ujar Sutopo.
Adanya pertemuan angin dari barat laut dan tenggara, terang Sutopo, menyebabkan terjadi konvergensi di daerah tersebut sehingga potensi hujan tinggi. Banjir dari luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik berpotensi meningkat.
"Hingga saat ini tidak ada korban dari banjir. Namun, masyarakat tetap harus waspada," kata Sutopo.