REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cadangan minyak dan gas (migas) di dalam negeri dapat bertambah melalui peningkatan investasi untuk mendorong eksplorasi. Reformasi struktural di bidang migas menjadi prasyarat utama agar investasi tidak mengalami hambatan.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Selasa (17/12). "Cadangan minyak itu dinamis. Kalau tidak ada investasi dan eksplorasi, maka dipastikan cadangan kita tak bertambah dan akan habis 12 tahun. Bagaimana caranya bisa terjadi eksplorasi? maka kita harus melakukan reformasi," ujar Hatta.
Reforminer Institute memproyeksikan cadangan minyak Indonesia akan habis dalam waktu 12 tahun. Sedangkan, cadangan gas memiliki rentang waktu yang lebih lama yakni 42 tahun.
Secara khusus, Hatta menyoroti pentingnya penyederhanaan birokrasi dalam pengurusan izin eksplorasi. "Itulah kemudian mengapa kemudian, saya menekuni betul agar pemangkasan perizinan itu terjadi supaya eksplorasi itu terjadi," katanya.
Selain perizinan, Hatta menekankan pentingnya pemberian insentif untuk mendorong eksplorasi. Hal ini tak lepas dari tingginya beban yang harus ditanggung perusahaan saat eksplorasi. Terlebih, eksplorasi mengarah ke remote area seperti laut dalam.
"Insentif juga harus kita pikirkan. Oleh sebab itu, kalau resiko makin tinggi, harus kita imbangi dengan beberapa kemudahan," ujarnya.