REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pihaknya masih memantau dampak dari kebijakan penutupan sejumlah pintu tol yang dianggap biang kemacetan.
"Semuanyan dilihat, itu dicoba nanti mungkin setelah ditutup bisa saja menimbulkan kemacetan yang lebih parah kan, pokoknya dilihat dulu," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dengan penutupan pintul tol tersebut akan terlihat sebuah kebiasaan masyarakat kalau ditutup seperti apa mereka akan bergerak.
"Ini menyangkut kebiasaan masyarakat kalau ditutup seperti apa mereka akan bergerak ke mana," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan kebijakan tersebut akan dievaluasi dengan catatan apabila penutupan pintul tol itu memperparah kemacetan maka bisa dibatalkan.
"Nanti kita lihat dulu. Kita harus coba dulu. Lebih parah kan kalau tidak pernah coba. Lebih baik kita coba dulu," ujarnya.
Pada Senin (16/12) empat pintu tol di Jakarta yaitu pintu tol masuk Semanggi 1, Pintu tol keluar Tegal Parang arah Kuningan, pintu Pintu tol pancoran arah Tebet, dan pintu tol depan RS Darmais mulai ditutup pada jam tertentu.