Rabu 18 Dec 2013 13:55 WIB

Boediono Tak Hadir di Rapat Timwas Century, Pramono Anung Ogah Komentar

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Tim Pengawas (Timwas) kasus Bank Century DPR rencananya akan memanggil Wakil Presiden Boediono pada hari ini. Wakil Ketua DPR, Pramono Anung memastikan Boediono tidak memenuhi panggilan tersebut.

"Pak Boediono kemarin sudah kirim surat bahwa beliau tidak hadir karena beliau menjaga penegakan hukum yang sekarang dilakukan KPK," kata Pramono Anung yang ditemui di gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/12).

Pramono menjelaskan dalam agenda Timwas Century memang telah mengagendakan untuk memanggil Boediono dapat rapat di gedung DPR pada hari ini. Namun ia memastikan Boediono tidak akan menghadiri dari surat yang disampaikan Boediono.

Tentunya, ia melanjutkan, ketidakhadiran Boediono akan disikapi langsung oleh Timwas Century dan fraksi-fraksi partai di DPR. Saat ditanya mengenai sikap Fraksi PDI Perjuangan terhadap ketidakhadiran Boediono, ia enggan mengomentarinya.

"Ini bukan sikap saya pribadi, nanti fraksi yang akan sampaikan. Tapi yang jelas pak Boediono tidak hadir dalam pemanggilan pukul 14.00 WIB nanti," tegas politikus PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Presiden Boediono dalam kapasitasnya sebagai mantan gubernur Bank Indonesia sebagai saksi kasus dugaan korupsi dalam pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Pemeriksaan beberapa waktu lalu ini dilakukan di Istana Wakil Presiden.

Hal ini yang melatarbelakangi Timwas Century juga untuk melakukan panggilan terhadap Boediono pada hari ini. Dengan ketidakhadirannya ini, bahkan Timwas Century mengancam akan memanggil paksa Boediono.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement