Rabu 18 Dec 2013 19:29 WIB

KPU Jabar Targetkan Partisipasi Pemilu di Jabar 76 Persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Pemilu 2014
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partisipasi masyarakat untuk mengikuti pemilihan umum, dari  tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Pada 1999, tingkat partisipasi hanya  dikisaran 90 persen.

Namun mulai terjadi penurunan pada Pemilu 2004 menjadi 80 persen. Partisipasi tersebut, anjlok lagi pada 2009 menjadi 70 persen.

"Tingkat partisipasi pemilih di Jabar minimal mencapai 76 persen pada Pemilu Legislatif pada 9 April 2014," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat Yayat Hidayat.

Yayat mengapresiasi perhatian Gubernur dalam mendukung kegiatan pengukuhan agen Sosialisasi dan Relawan Demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Dukungan tersebut, menandakan betapa pentingnya proses demokrasi Pemilu dalam pembangunan di Jabar.

"Dengan adanya agen dan relawan tersebut, diharapkan mampu mendongkrak tingkat partisipasi pemilih yang kian terpuruk jumlahnya," katanya.

Menurut Yayat, hadirnya agen sosialisasi dan relawan demokrasi adalah bentuk jawaban atas kagalauan semua pihak terhadap respon negatif partisipasi pemilih dalam pemilihan umum.

Sebab, dari pemilu ke pemilu, terjadi penurunan yang signifikan dan konsisten. Sehingga, harus ada upaya mengembalikan tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu 2014 mendatang.

Yayat mengatakan, penyadaran kepada para pemilih atas pentingnya pemilihan umum harus dilakukan secara bersama seluruh pemangku kepentingan di Jabar. Jadi, tak hanya dilaksanakan dan menjadi tugas KPU saja tetapi semua pihak. 

Sementara menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, melaksanakan pemilihan umum adalah sebagai upaya menghadirkan harapan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik lagi.

Padahal, semakin tinggi tingkat partisipasi, menunjukan betapa kuatnya keinginan masyarakat terhadap perubahan yang lebih baik.

Menurut Heryawan, Pemilu dengan tingkat partisipasi yang tinggi akan memperkuat sebuah negara. Karena tujuan adanya sebuah Negara yang utama ada 3 hal. Yakni, menghadirkan kesejahteraan, menciptakan rasa aman, dan menjamin kebebasan dalam melaksanakan ibadah.

Sehingga, semakin kokoh sebuah negara akan meningkatkan kemampuannya dalam mengelola dan mewujudkan harapan masyarakat.

Untuk itu, kata dia, optimisme dalam menggapai kemajuan harus lebih tinggi dari rasa pesimis bersama. Meski ada pesimisme dalam diri masyarakat, tapi hal itu bukanlah dominan.

Sebab, tujuan bernegara adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga harus dikedepankan rasa optimisme demi kebaikan masa depan.

"Saya minta kepada para agen dan relawan untuk terus membangun optimisme dalam masyarakat," katanya.

Untuk itu, Heryawan berharap, khusus di Jabar mampu menjadi provinsi dengan tingkat partisipasi pemilih tertinggi di Indonesia. Apalagi, jumlah penduduk Jabar merupakan terbesar di Indonesia. "Sehingga partisipasinya dalam pemilu sangat berpengaruh pada kebaikan di masa yang akan datang," katanya.

Acara pengukuhan oleh Ketua KPU, dilaksanakan di Kantor KPU  Provinsi Jawa Barat, Jl Garut No.11 Kota Bandung, Selasa (17/12). Adapun yang dikukuhkan meliputi 15 Agen Sosialisasi Tingkat Provinsi, 130 Relawan Demokrasi Tingkat Kabupaten/Kota se Jawa Barat Dan 26 Ketua Divisi Sosialisasi KPU Kabupaten/ Kota.

Berdasarkan SK KPU Provinsi Jawa Barat 197/Kpts/KPU-Prov-011/X/2013, tugas para agen sosialisasi, itu antara lain, Sosialisasi Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 di Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, menetapkan varian kelompok sasaran, identifikasi kebitihan varian, identifikasi materi dan metode sosialisasi, menyusul jadwal kegiatan dan koordinasi, melaksanakan kegiatan sesuai jadwal dan menyusun laporan. Tugas Agen Sosialisasi berlangsung selama 2 bulan,  sejak November-Desember 2013.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement