REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Partai Komunis Filipina (CPP) secara sepihak mengumumkan gencatan senjata dengan pemerintah pada Rabu (18/12) untuk merayakan ulang tahun ke-45 dan dengan berkaitan dengan musim Natal.
Dalam sebuah pernyataan di situsnya, CPP mengatakan gencatan senjata akan berlaku pada 24-26 Desember dan 31 Desember-2 Januari 2014. Selama periode ini, CPP mengatakan sayap militernya, Tentara Rakyat Baru (NPA), tidak akan melakukan operasi serangan terhadap pasukan keamanan dari pemerintah Filipina.
"Deklarasi gencatan senjata ini dikeluarkan dalam solidaritas dengan memperhatikan tradisi rakyat Filipina liburan Natal dan Tahun Baru. Hal ini juga dikeluarkan untuk memungkinkan rakyat Filipina dan pasukan revolusioner mereka untuk bergabung dengan perayaan massal untuk menandai ulang tahun ke-45 pembentukan kembali CPP pada 26 Desember," kata kelompok itu.
CPP mengatakan, bagaimana pun, NPA dan satuan-satuan milisi siap untuk terlibat dalam permusuhan bersenjata, sebagai tindakan membela diri dan untuk mencegah musuh dari melepaskan kebrutalan terhadap rakyat.
Deklarasi tersebut, menurut laporan Xinhua, secara efektif meluas dengan dua hari gencatan senjata diumumkan oleh perintah regional NPA di Visayas Timur, Panay Island, Visayas Tengah dan Negros Island di Filipina tengah.
Kelompok sayap kiri juga mengatakan telah mengambil catatan dari deklarasi gencatan senjata sebelumnya yang dikeluarkan oleh komite regional di Visayas Timur yang menunda semua operasi ofensif pasukan NPA di provinsi Filipina tengah Samar dan Leyte hingga pertengahan Januari 2014.
CPP, organisasi payung NPA dan Front Demokratik Nasional, telah melancarkan perang melawan pemerintah Filipina selama lebih dari empat dekade.