Kamis 19 Dec 2013 06:52 WIB

Alhamdulillah.. Tiap Dua Tahun Ada Masjid Baru di Kamerun

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Citra Listya Rini
Masjid. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Masjid. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DOUALA -- Tidak sulit, bahkan bagi orang yang baru pertama kali ke Douala, melihat jumlah masjid yang terus bertambah. Douala adalah sebuah kota pantai di Kamerun.

Jumlah masjid yang bertambah seiring dengan banyaknya penduduk yang memeluk Islam. Mereka menjadi mualaf karena perilaku teladan yang ditunjukkan oleh umat Islam setempat.

"Perluasan masjid yang ada dan pembangunan masjid yang baru jelas menunjukkan Islam berkembang sangat cepat di Douala dan Kamerun pada umumnya. Alhamdulillah sekarang kami memiliki banyak masjid untuk shalat Jumat di Douala dan ini adalah tanda pertumbuhan Islam," ujar imam kepala Douala, Sheikh Mohamed Malik Farouk  seperti dilansir On Islam.

Setidaknya setiap dua tahun, Muslim setempat membangun sebuah masjid baru untuk mengakomodasi meningkatnya jumlah jamaah. Ini bukan kasus biasa di kota pesisir ini.

Meskipun Islam kali pertama diperkenalkan di Kamerun pada 1800-an, Islam datang ke Douala pada 1922 setelah Muslim dari Kamerun utara dan pedagang asing datang ke kota ini.

"Masjid besar pertama dibangun pada 1922. Sekarang di Douala saja kami memiliki lebih dari 90 masjid dan sekitar 500 ribu Muslim dari tiga juta penduduk kota," kata Sheikh Farouk.

Menurut CIA Factbook, sekitar 20 persen dari total penduduk Kamerun yang berjumlah 20,5 juta jiwa adalah Muslim. Sebagian besar dari mereka tinggal di Kamerun utara dan berasal dari suku-suku utama seperti Fulani dan Peuhl. Muslim di Kamerun sebagian besar bergerak dalam perdagangan dan bisnis besar sendiri di negara Afrika. 

Menjadi Muslim teladan adalah salah satu faktor kunci peningkatan jumlah mualaf baru-baru ini. Muslim di sini sangat menjaga moralnya. Mereka memperlakukan tetangga nonMuslim dengan hormat. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi nonMuslim untuk memeluk Islam.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement