REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemimpin Alqaidah di Suriah, salah satu kelompok paling kuat di negara yang tengah dilanda perang itu, mengatakan kepada Aljazirah bahwa konflik mendekati akhir. Menurutnya, para pejuang Alqaidah telah memegang kendali.
Dalam wawancara pertama kalinya di televisi, Abu Muhammad al-Joulani, pemimpin al-Nusra Jabhat, mengesampingkan pembicaraan damai dengan Presiden Bashar al-Assad. Ia memperingatkan bahwa negara-negara Arab harus berhati-hati, dari perbaikan hubungan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
"Pertempuran hampir berakhir, kita telah berhasil sekitar 70 persen, dan apa yang tersisa hanya hal-hal kecil. Kami akan mencapai kemenangan segera, hanya hitungan hari," katanya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Jazeera dari sebuah lokasi yang dirahasiakan di Suriah.
Al-Joulani menambahkan bahwa al-Nusra, yang dinyatakan oleh PBB, AS dan negara-negara barat lainnya sebagai organisasi teroris, tidak akan menerima hasil dari konferensi internasional Januari mendatang di Jenewa.
Untuk wawancaranya denga Al Jazeera, al-Joulani meminta agar wajahnya disembunyikan karena alasan keamanan. Sedikit informasi yang diketahui tentang pemimpin Alqaidah itu, namun diyakini bahwa ia telah bergabung dengan kelompok jihad tersebut beberapa tahun lalu.