REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Brazil Dilma Roussef, Rabu (18/12), mengatakan ia "memiliki hak untuk tidak mengomentari" permohonan suaka politik Edward Snowden.
Dalam satu pertemuan dengan wartawan di Istana Presiden di Ibu Kota Brazil, Brasilia, Rousseff mengatakan Snowden belum secara resmi mengajukan permintaan suaka.
"Saya sepenuhnya memiliki hak untuk tidak mengomentari sesuatu yang belum dikirim. Dan terlebih lagi, saya tidak menafsirkan surat, itu bukan pekerjaan saya," kata Rousseff.
"Tak ada yang dikirim kepada kami, bagaimana saya bisa memberi komentar?" Rousseff balik bertanya, demikian laporan Xinhua.
Snowden mengirim surat terbuka kepada "rakyat Brazil" pada Selasa (17/12), untuk menyatakan ia akan menyambut suaka permanen di Brazil.
Di dalam suratnya yang disiarkan oleh harian Brazil --Folha de Sao Paulo, Snowden tidak secara langsung meminta suaka.
Namun ia menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki besarnya kegiatan mata-mata NSA terhadap negara Amerika Selatan tersebut, dan mengatakan ia memerlukan keamanan dari suaka permanen untuk melakukan itu.
Kementerian Luar Negeri Brazil mengkonfirmasi kementerian tersebut belum menerima permintaan resmi suaka, sehingga tak bisa mengomentari masalah itu.
Sehubungan dengan penerbitan surat tersebut, pendukung Snowden telah menyelenggarakan upaya daring untuk mengumpulkan tanda-tangan guna menekan Rousseff agar menerima permintaan suakanya.
Setelah melarikan diri dari AS dan mendarat di bandar udara Moskow pada Juli, mantan pekerja dinas intelijen AS itu --yang menjadi pembongkar rahasia mengenai kegiatan mata-mata global NSA-- diberi suaka sementara oleh Rusia.